Makassar Time

3.15.2008

Aku ke SulSel akhir agustus 1999 (eksodus dari ambon). 2 bulan di Toraja kemudian aku ke Makassar untuk daftar kuliah. Setelah saya pastikan untuk kuliah di Teknik Mesin FTUH aku kembali lagi Toraja.
Saya diterima di UNHAS oleh Anugerah Tuhan karena saya tidak bayar 1 sen pun. Saya hanay bayar 180rb untuk uang 1 semester pada hal tahun 2000 itu biayanya 360rb per semester.

Saya dan beberapa teman dari Ambon kuliah di UNHAS dengan status mahasiswa titipan sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena kondisi keamanan kota Ambon yang belum kondusif. Saya mulai studi di UNHAS pada 17 Januari 2000. Pertengahan tahun 2002 semua mahasiswa dari Ambon diterima sebagai mahasiswa tetap di UNHAS namun dengan nomor stambuk yang agak mirip dengan ekstension.
Saya aktif terlibat organisasi kampus sejak persiapan acara Paskah KMKO FTUH pada bulan Maret 2000 kemudian lanjut dengan kegiatan Kemroh FTUH. Selepas Kemroh dari Toraja, saya dengan teman-temanku di jurusan mesin (Natan, Bunga’, Niko, Cimo, Musa, Kerry n Denny) dibina (bukan dibinasakan) dalam kelompok PA.

Critanya gini waktu saya mulai ikut kelompok PA.
Waktu itu musim hujan dibulan Oktober 2000 (tanggalnya saya lupa), saya n Natan pulang dari RS Angkatan Laut ke Mess Angkatan Laut. (ada satu kamar di Mess AL sebagai Base kami, itu kamarnya teman kami Bang Martin yang saat itu berpangkat Letnan Dua). Saat mau istirahat sore, tiba-tiba Natan ajak saya untuk ikut PA di rumahnya Cimo di BTN Hamsi. Sebenarnya saya ndak tau apa itu PA. Jadi saya punya banyak alasan waktu itu untuk menolak. Tapi saat lihat Natan pegang Alkitab, saya jadi berpikir bahwa PA itu ada kaitannya dengan ibadah J (kolot skali ya?) Saya akhirnya ikut dengan kondisi pakaian yang tidak pantas n tanpa Alkitab (jujur aja itu karena terpaksa). Kakak PA saya namanya Welly dia senior saya di Teknik Mesin juga. Setelah pertemuan pertama PA (sdh sampai BLD 3) saya akhirnya jadi pingin skali untuk PA berikutnya. PA selanjutnya saya sangat menikmati dan begitu banyak berkat rohani yang saya peroleh (jasmani juga loh). Akhir November kami libur PA karena teman-teman sibuk latihan untuk isi acara Campus Christmas 2000 yang waktu itu acaranya di Balla Tamalanrea. Apalagi kordinator Panitianya adalah k’ Welly.
Januari 2001 saya bersama teman-teman masuk karantina selama 3 hari (tanggal 5-7) di Malino oleh Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Perwakilan Makassar untuk dibina dan dilatih menjadi mahasiswa yang takut Tuhan dan mempunyai keterampilan melayani. Kembali dari Malino PA kami lanjutkan kembali bersama k’ Welly sehingga kehidupan iman saya mulai bertumbuh dan berbuah. Kemudian saya terlibat dalam banyak kegiatan pemuridan bersama LPMI, menjadi koordinator beberapa kegiatan untuk bidang pelayanan kampus di UNHAS. Februari 2003 setelah kembali dari Stop Out di Pinrang saya dipilih untuk menggantikan k’ Welly menjadi Koordinator Siolam. Siloam merupakan sebuah wadah organisasi pelayanan di Unhas yang juga melibatkan kampus sekitarnya. Nanti saya ceritakan dilain kesempatan tentang Aku dan Siloam.
Kehidupan Iman saya semakin bertumbuh manakala saya dipercayakan untuk membina beberapa orang dalam kelompok PA. Samapai hari ini adik binaan saya masih setia. Walau hanya tersisa 2 orang namun mereka memiliki dampak yang luar biasa baik di Siloam maupun di Fakultasnya (Fakultas Teknik Unhas).
Sebuah konsep yang aku dapat ketika aktif dalam kelompok PA adalah Pengorbanan & Melayani. Begitu sederhana, tapi memaknai hampir semua aspek kehidupan saya J. Aku belajar konsep ini dari inti kehidupan Jesus datang ke dunia.
Awalnya begitu sulit namun waktu terus melatih saya untuk membangun konsep ini dalam kehidup setiap hari. Aku bersyukur ada banyak teman-temanku juga yang membantuku untuk memahami & mengimplemantasikan konsep ini, GBU All. Saya pikir ini bukan sekedar konsep but is the live style for the all people, apalagi bila dia menyebut dirinya seorang Kristen. So, I pray for all my friends, God bless you. for you jobs, you serve and your family.