Ambon Cyber City

6.15.2009

Waktu saya SD dulu, guru saya mengatakan bahwa Dunia itu bulat. Namun di era Informasi sekarang ini, pernyataan bahwa Dunia itu bulat mulai digeser dengan pernyataan bahwa Dunia menjadi ‘Datar’ dan semakin ‘Sempit’. Hal ini disampaikan oleh Thomas L. Friedman dalam bukunya “The World Is Flat”. Apa sebab Thomas mengatakan demikian? Nah, apa yang kamu buat sekarang ini (membaca artikel ini di www.semmy.co.cc) juga dapat dilakukan oleh orang lain secara bersamaan di belahan dunia lain di karenakan pada tahun 1993 NASA sebagai pusat super komputer di Amerika Serikat membuka akses world wide web (www) dengan mengeluarkan Mosaic sebagai web browser yang pertama sehingga dunia terhubung melalui jaringan computer baik intranet maupun internet. Di sini persoalan jarak diabaikan.

Kini pengguna internet telah mencapai angka yang wah…. Data dari APJII pada tahun 2007 saja telah mencapai 25 juta orang. Itu berarti bahwa ada begitu banyak orang melakukan aktifitasnya menggunakan komputer dan terhubung ke internet, mulai dari siswa, mahasiswa, guru/dosen dan para pelaku bisnis. Di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar, ibu-ibu rumah tangga pun tak ketinggalan mampir di internet walau hanya menengok akun facebook mereka. Tidak salah karena di kota-kota besar sudah tercover dengan internet dengan banyaknya provider internet.
Trus.... Bagaimana dengan kita yang tinggal di Ambon??? Ketika saya menginjakkan kaki di Ambon pada Juli 2004 masih agak sulit untuk menemukan warnet namun saat ini telah terdapat 20 usaha warnet yang tersebar dari Benteng sampai ke Wayame (wah banyak juga nih) itu berarti pengguna internet di Ambon telah meningkat. Melihat sedikit ke sisi Provider, di kota Ambon sekarang telah terdapat 3 Provider masing-masing PT. Lintas Arta yang merupakan anak perusahaan PT. Indosat, PT. Telkom sebagai perusahaan BUMN dan CV. Providentia yang satu-satunya Provider swasta milik anak Maluku serta ditambah juga dengan Provider telekomunikasi seluler seperti XL, Telkomsel, Telkomflexi dan Indosat.
Sedangkan Pemerintah yang punya banyak andil dalam pembangunan tak terkecuali bidang Informasi Teknologi telah melaksanakan sebuah langkah yang sangat baik dan terbilang ‘berani’ melalui proyek Cyber City. Proyek ini saya tahu awal Mei 2008 itu pun melalui Paman Google. Beberapa bulan kemudian di Desember 2008, pakar telematika Michael S. Sunggiardi sebagai pihak kontraktor pelaksana berbendera PT. IC Tindo Mitra Solusi memastikan bahwa Ambon Cyber City (ACC) dapat diakses mulai 13 Desember 2008 namun ternyata baru terealisasi di awal januari (www.ambon.go.id) Duh… enak ya bisa hotspot di Lapangan Merdeka sambil nonton basket… Kamu pernah?? Hehehe… saya blummm.. :)

KONSEP CYBER CITY

Kembali ke Cyber City, kita harus mengerti dahulu konsepnya. CYBER CITY adalah suatu konsep yang akan menjadikan sebuah kota terintegrasi dalam satu jaringan komputer yang terhubung kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat mentranformasi informasi yang cepat untuk mendukung program pemerintah kota tersebut. Secara umum Cyber City bisa juga didefiniskan sebagai kota yang memiliki infrastruktur/fasilitas untuk bercyber ria, tentu yang dimaksud adalah jaringan internet. Sehingga akses internet ini menjadi hal yang sudah biasa atau umum di kota terebut.

DASAR HUKUM CYBER CITY

Proyek Cyber City ini juga memiliki Dasar Hukum. Berdasarkan informasi yang beredar di media, dasar hukumnya ada dua yakni :


  1. Undang-undang RI nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah.
  2. Kepres No. 9 tahun 2003 tentang tim koordinasi Telematika indonesia.

Untuk di Indonesia sendiri masih banyak kota yang belum menerapkan Cyber City. Menurut Muhammad Nuh (Menkominfo) Salah satu kota yang berhasil menerapkan Program Cyber City adalah kabupaten Sragen yang pernah memperoleh penghargaan E-Government. Kita harus belajar dari kota ini ya….:)

TUJUAN CYBER CITY

Tujuan dari Proyek ACC ini sudah pasti untuk kesejahteraan warga kota dan bukan hanya dinikmati oleh PNS yang terpasang SSID : Ambon Cyber City, Cyber City 2, Cyber City 3, APPOLPP, APDPU, APDikes, APDiscapil, APDPARD, APSD Pule, dan Ambon Cyber City 5.

Walau tujuan ricinya saya tidak tahu pasti, namun berdasarkan konsepnya dapat diketahui bahwa Proyek ACC ini akan memberikan kemudahan bagi warga untuk mendapatkan pelyanan administrasi secara lebih baik. Misalnya pengurusan KTP, Akta kelahiran dan Kartu Keluarga hanya dengan mengunjungi website kantor kependudukan kota kemudian melakukan registrasi di sana. Begitu juga dengan pelayanan perizinan, retribusi, pajak, telepon dan listrik. Warga cukup membayar tagihan-tagihan melalui Internet tanpa harus bertatap muka dengan petugas dan antre panjang di loket pembayaran. Juga menurut Ibu Meggy Pesireron Kepala Kantor Pengolaan Data Elektronik (KPDE) Ambon pemanfaatan Program Cyber City tersebut direncanakan bisa langsung konek dengan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas), sehingga para kalangan sekolah bisa menikmati akses pendidikan melalui sistem online (Sabtu, 24 Jan 2009 di www.ambonekspres.com).

Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Muhammad Nuh saat membuka acara pertemuan 14 walikota se-Indonesia Timur di hotel Clarion Makasar, Mei 2008, bahwa penerapan Cyber City berarti memanfaatkan transaksi berbisnis ICT. Pada penerapan Cyber City ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan pemerintah.

Apakah konsep ini telah tersedia di Ambon Cyber City…???

PERSIAPAN & KENDALA

Untuk menuju Cyber City, Pemerintah harus menyiapkan sedikitnya tiga hal.

  1. Pertama, harus menyiapkan SDM, baik pengelolah atau pun masyarakatnya yang mengerti teknologi informasi.
  2. Kedua, menyiapkan infrastruktur atau perangkat yang memadai sehingga dapat diakses di mana saja.
  3. Ketiga, membangun system yang terintegrasi.

Untuk mewujudkan hal itu tentu tidak mudah karena banyak kendala yang dihadapi seperti :

  1. SDM kita dibidang IT masih rendah, khususnya di Ambon.
  2. Dukungan biaya yang cukup besar. Untuk pengadaan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  3. Adanya kasus dibeberapa daerah dimana pembangunan Wide Area Network sebagai pondasi Cyber City hanya dijadikan proyek sesaat, tanpa persiapan matang sehingga menjadi terbengkalai.
  4. Ini yang paling parah jika program ini hanya dijadikan lahan bisnis pribadi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya Korupsi..

Dari beberapa hal yang saya sampaikan di atas juga merupakan beban kita bersama untuk mendukung Program Cyber City di kota Ambon. Hal yang penting bahwa kemampuan SDM pengelola dan masyarakat pengguna sebagia usernya harus di maksimalkan agar program ini tidak mubazir. Saya rasa kehadiran komunitas Blogger Maluku akan memberikan dampak besar dalam pengembangan Teknologi Informasi di kota Ambon dan Maluku melalui berbagai kegiatan yang berfokus pada Pendidikan Teknologi Informasi dan Sosialitas.
Salam Perjoeangan :)

3 comments:

yak said...

hehehehhe, sobat baru dari ambon.....
makasih ya om!!!!
:o

Semmy said...

Sama-sama :)

Anonymous said...

maknyus..ciamik soro gan..lanjut ngetik2 nya..

Post a Comment

 
 
 

Recent Comments

Recent Post

Term of Use

Tulisan di Blog ini adalah benar-benar dari pengalaman dan opini pribadi. Tulisan yang lain selalu disertai sumbernya. Hal-hal yang dianggap tidak benar dan menyinggung adalah karena keterbatasan saya semata. Silahkan beri komentar, kritik, saran terhadap postingan/artikel yang saya tulis. Saya berhak untuk menghapus atau tidak menampilkan komentar Anda di blog ini. Komentar yang tercantum di blog ini adalah tanggung jawab masing-masing pemberi komentar.

 
Copyright © semmy