Proses dialektika dan diskursus publik sering terbentuk karena adanya pemberitaan media massa. Dalam posisi ini, peran pers sangat strategis sebab menstimulasi wacana ke ruang publik yang bergeliat dan penuh dinamika. Maluku sebagai daerah bekas konflik yang bernuansa SARA disadari oleh kami masih meninggalkan trauma yang mendalam, di tengah upaya berbagai pihak merajut perdamaian. Kami tidak menafikkan kalau bibit konflik itu masih ada sehingga upaya rekonsiliasi yang terintegrasi dan berkesinambungan mesti terus-menerus dilakukan oleh berbagai stakeholder.
Dalam hal ini, peran pers juga sangat dibutuhkan untuk memberikan pencerahan dan membentuk kesadaran masyarakat bahwa kita berada dalam ruang yang penuh keragaman, baik etnis maupun agama. Untuk itu, hidup saling menghargai perbedaan dalam keragaman yang majemuk tersebut sangat dibutuhkan.
Belajar dari masa lalu, pers di Maluku pernah masuk dalam kubangan penuh darah dan air mata karena ikut memprovokasi panasnya konflik lewat berita-berita yang tidak sensitif konflik. Menurut analis media dari Institut Studi Arus Informasi, Eriyanto, media di Ambon pernah ikut memperburuk keadaan karena wartawan tidak lagi independen dan netral menjalankan profesi. Media massa ketika itu terjebak dalam suasana perang. Demikian diutarakan Eriyanto secara lugas dalam buku “Media dan Konflik Ambon”.
Setelah konsep peace journalism (jurnalisme damai) dikenalkan kepada wartawan dan media di Maluku, lambat-laun kesadaran itu muncul. Pers mulai kembali ke fitrahnya sebagai pewarta kebenaran dan perlahan mulai menanggalkan sentimen subjektif dalam menulis peristiwa menjadi sebuah berita kepada khalayak. Media dan wartawan di Maluku mulai memainkan perannya sebagai bagian dari resolusi konflik.
Saat ini kondisi Maluku sudah aman. Interaksi sosial dan dinamika masyarakat telah berjalan normal. Namun, di tengah suasana damai ini, tugas dan peran pers kepada kemanusiaan bukan berhenti sampai di situ saja. Pers masih dituntut untuk terus memberikan pencerahan kepada masyarakat luas lewat sajian beritanya.
Atas dasar itulah, beberapa pihak mengusulkan kepada Peace Through Development (PTD) Provinsi Maluku untuk melaksanakan Lomba Penulisan Artikel dikalangan pelajar sebagai cikal bakal jurnalis muda yang bertemakan “Kebersamaan Dalam Keberagaman, Merajut Damai di Negeri Maluku”. Karya-karya artikel terbaik nantinya akan diikompilasi menjadi buku bunga rampai yang diharapkan bisa bermanfaat bagi masa depan Maluku, terutama dalam mencerahkan masyarakat, mendorong integrasi sosial, mendukung masyarakat madani untuk mencegah konflik, serta penciptaan perdamaian yang berkelanjutan di bumi raja-raja Maluku.
Informasi lebih lanjut, hubungi sekretariat panitia :
Mitra Media Maluku, Jl. Rijali No, 24b Ambon. Telp/Fax. 0911 – 310609, Email : artikel@m3-corp.com
Tag Cloud
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
VIDEO
Live Traffic
Beta Pung Tamang
Recent Readers
Lomba Penulisan Artikel
10.06.2009
at 09:24
Labels: Lomba, Pendidikan, Umum
blog comments powered by Disqus